Jihad Adalah Jalan Yang Selamat
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ
يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ
فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا
اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ
وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا
اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا.
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ
وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا
بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ
صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Sidang Jum’at
rahimakumullah,
Bersungguh-sungguh
menegakkan agama Allah adalah satu keharusan mutlak. Itulah satu-satunya jalan
hidup yang selamat. Tanpa perjuangan yang sesungguhnya tanpa menegakkan agama
Allah, da’wah kepada kebaikan, amar ma’ruf dan nahi munkar, tanpa itu semua
maka hancurlah kehidupan manusia.
Mengapa jihad merupakan keharusan
yang mutlak. Sebabnya adalah:
1. Allah
menciptakan alam dengan hak, benar, adil, seimbang dan bijaksana, tidak cacat
sedikitpun. Seperti firman Allah dalam (QS: 67 Al-Mulk: 3-4)
Artinya: “Yang telah
menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada
ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah
berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?. (Al-Mulk:
3)
Namun tidak semua manusia
menyadari dan berpegang pada keadilan dan kemaslahatan itu, bahkan mereka
membuat kerusakan dan kedhaliman, bahkan bila diingatkan mereka membantah:
Firman Allah (Al-Baqarah: 11-12)
Artinya: Dan bila dikatakan
kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka
menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”. Ingatlah,
sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka
tidak sadar. (Al-Baqarah: 11-12)
2. Allah
menurunkan syariat Islam kepada para rasulNya, namun Allah juga meluluskan
permintaan syetan untuk terus menggelar operasinya bersama bala tentara kuffar,
yang terus menentang dan memusuhi orang mukmin, muslim karena kebusukan hati
kaum kuffar. Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala , yang artinya:
“Dan seperti itulah, telah Kami
adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah
Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan penolong. (QS Al-Furqan 25: 31)
“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah
memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik
(perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka
semuanya kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas”. (QS Al-Hijr 15: 39-40)
Namun bagi umat Islam kaum beriman
yang mukhlisin, Allah melindungi dan menjaga dari gangguan dan godaan mereka.
3. Allah
menciptakan manusia dengan dua potensi, setiap kita dibekali potensi fujur
(berbuat jahat) dan potensi taqwa (berbuat ta’at). Dalam firman Allah
(QS Asy- Syams 91: 8)
Artinya: “Maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya”.
Maka perjuangan dan pengorbanan untuk terus membersih-kan
hati atau jiwa mutlak diperlukan demi keberuntungan dan keselamatan kita. Allah
Subhannahu wa Ta'ala memerintahkan (QS As-Syams 91: 9-10)
Artinya: “Sesungguhnya
beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang
yang mengotorinya”.
4. Qadrat dan
Tabiat insan yang lemah, sebagaimana kenyataan firman Allah (QS An-Nisaa’ 4:
28)
Artinya: “Allah hendak
memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
Sesungguhnya manusia diciptakan dalam keluh kesah,
padahal tugasnya adalah berat sebagai khalifah di bumi dan sebagai pengemban
amanah/syariat Allah. Maka berjuang, berkorban dan jihad adalah mutlak suatu
keharusan, guna melatih diri dan menepis kelemahan itu.
5. Rahmat Allah
dan FadhilahNya bagi umat Islam dalam firmanNya (QS: 10 Yunus: 57-58)
Artinya: Hai manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi
orang-orang yang beriman. Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmatNya,
hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmatNya itu adalah
lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.
6. Allah Subhannahu
wa Ta'ala akan menguji keseriusan dan kesungguhan kaum mukminin sebagai umat
yang betul betul menegakan kebenaran Al-Haq dengan sesungguhnya sabar. (QS: 3
Ali-‘Imran: 142)
Artinya: Apakah kamu mengira
akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di
antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.
Sebab generasi ini harus di tempa
dengan ujian demi ujian, perjuangan dan pengorbanan sehingga membentuk diri,
mendidik diri dan kesiapan serta keteguhan hidup seperti pengalaman dan mental
serta keteguhan hidup para generasi pendahulunya, yaitu Rasulullah dan para
shahabatnya:
Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala
(QS:2 Al-Baqarah: 214)
Artinya: Apakah kamu mengira
bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana
halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu ? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya
pertolongan Allah ?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
(Al-Baqarah: 214)
Hadirin sidang jum’at rahima wa a’azza kumullah !
Jadi alasan dan penyebab kita harus berjuang dan berjihad
adalah kerena kedhaliman orang kafir, syetan dan bala tentaranya, tabiat
manusia yang jahat, qudrot yang lemah dan Allah akan menguji kesungguhan orang
beriman yang menghendaki kemuliaan dan mewaspadai rongrongan Yahudi dan kaum
kuffar.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ
هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ
مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah kedua:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ
يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ.
أَمَّا بَعْدُ؛
Sidang jum’at rahima wa a’azza kumullah !
Bagaimana kita melaksanakan jihad:
Pertama:
Jihad terhadap diri
sendiri; dengan cara:
1.
Mencari ilmu syar’i, sebab ilmu ini adalah petunjuk dan
arah kebenaran kita.
2.
Jihad mengamalkan ilmu tersebut, menegakkan tauhid dengan
amal shalih.
3.
Jihad menyampaikan ilmu dengan berda’wah (amar ma’ruf
nahi munkar)
4.
Jihad dengan bersabar menanggung resiko da’wah dengan
menekan hawa nafsu sendiri.
Kedua: Jihad terhadap
syetan, yaitu dengan:
1. Memerangi
subhat dan keragu-raguan Iman yang dipicu dan didorong oleh syetan.
2.
Memerangi tipu daya syetan yang mengobarkan nafsu maksiat
dan membangkang karena godaan syetan itu. Dalam Surat Faathir ayat 6
disebutkan:
Artinya: Sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya
syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni
neraka yang menyala-nyala. (Faathir: 6)
Ketiga: Jihad mengubah kedhaliman, bid’ah dan kemungkaran
bersama pihak yang bertanggung jawab di dalam keluarga, masyarakat maupun bangsa
sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
مَنْ
رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ
فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ اَضْعَفُ الإِيْمَانِ (رواه مسلم)
Artinya: “Barangsiapa di antara
kalian yang melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan
tangannya, dan jika tidak mampu maka hendaklah merubahnya dengan lisannya, dan
jika tidak mampu (juga), maka hendaklah ia merubahnya dengan
hatinya(membencinya), dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim).
Hadirin rahimakumullah!
Barsegeralah dalam beramal ma’ruf nahi munkar, sebab
kejahatan itu cepat menjalar. Allah berfirman dalam (QS: Al-Anfaal: 25)
Artinya: Dan peliharalah dirimu
dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di
antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (Al-Anfaal:
25)
Keempat: Jihad mempertahankan umat Islam dari serangan orang
kafir dan munafiq dengan :
1.
Hati yang berlepas diri, tidak mencintai dan tidak
membantu kekufuran mereka.
2.
Jihad dengan lisan dan tulisan, untuk menyeru mereka
kepada keselamatan di dunia dan akhirat.
3.
Jihad dengan harta, membantu persiapan dan kelancaran
menegakkan kalimat Allah yaitu Agama Islam.
4.
Jihad dengan jiwa di saat musuh telah membahayakan
kesela-matan umat Islam demi tetap tegaknya dienul Islam.
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman dalam (surat
Al-Hajj: 78).
Artinya: Dan berjihadlah kamu
pada jalan Allah degnan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan
Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan”
(Al-Hajj: 78).
Semoga Allah mengkaruniai kita
kekuatan dan kesabaran untuk terus berjuang menyebarkan kesejahteraan bagi
segenap ummat manusia. Amin.
إِنَّ
اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ
اغفر لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا
عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ
وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ
اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى
وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar